Seorang bapak duduk termenung di sebuah bangku taman, saat itu seorang pemuda lewat di depannya, pemuda itu berhenti dan bertanya kepada bapak itu,
"ada apa, pak?"
bapak tersebut mengangkat wajahnya,
"saya menyesal, nak" Jawabnya
"kenapa menyesal, pak?" tanya pemuda tersebut
"duduklah nak, bila kau mau mendengar kisahku" Bapak tersebut menepuk bangku yg ada disebelahnya
Pemuda tersebut duduk
"Saya menyesal telah berbohong kepada anak istri saya, Saat itu saya berbohong hanya untuk bertemu mantan kekasih saya" Cerita bapak tersebut,
"Saya mengatakan akan bekerja lembur, tetapi saya malah pergi menemui mantan kekeasih saya" Lanjutnya,
"Saat itu kami membuat janji untuk bertemu di sebuah cafe"
"tanpa saya sadari, istri saya melihat saya bersama mantan saya, ketika saya pulang saya mendapati rumah saya kosong, barang-barang anak dan istri saya tidak ada, Lalu saya menemukan sebuah surat di meja makan, surat itu berisi,
kau tahu kami semua sangat menyayangimu tetapi mengapa engkau masih mencari kasih sayang lain?
saat itu aku sangat terkejut,
dan setelah 7 tahun lamanya istri dan anakku tak pernah menemuiku lagi," Bapak tersebut terdiam sebentar,
"aku dan mantanku tak pernah berhubungan lagi sejak kepergian istri dan anakku" Bapak tersebut menutup kisahnya.
Pemuda itu menatap nanar pada bapak disampingnya,
"Jadi selama ini, itu penyebab ibu meninggalkan ayah?" Pemuda itu bangkit berdiri
"Apa?" Bapak itu tersentak
"Selama 7 tahun aku selalu mencari ayah, dan selalu bertanya pada ibu apa alasannya meninggalkan ayah, tapi setelah mendengar cerita ayah, Aku mengerti perasaan ibu"
Pemuda itu berjalan meninggalkan Bapak itu,
Penyesalan selalu datang terlambat, terkadang kita bisa saja salah memilih langkah hidup,
Dan semua itu bisa penjadi batu penghancur kehidupan kita,
terkadang rasa ingin tahu kita bisa membunuh kita,
rasa ingin mencoba bisa menjadi bom waktu yg siap meledak
Kita manusia harus berhati-hati menjalani hidup,
Lakukanlah yg terbaik untuk masa muda mu,
karena apa yg kamu tabur di masa muda akan kamu tuai di masa tua mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar